Kamis, 26 Desember 2013

Dialog dini hari


Pena yang terlalu cepat berkarat. Matahari yang terlalu dini untuk tidur. Malam yang sama seperti malam malam biasanya,sama sama tak ada matahari dan kesunyian tetap terjaga pun datanh perlahan. Tapi itulah yang baru kusadari bahwa kesunyian ini membuatku lebih bisa mengeksplor dan mengambil ketenangan disetiap detiknya. Bukankah sebuah kenikmatan jika kamu bisa berbuat sesuka hati tampa ada yang mengganggu? Itulah yang kurasakan,walau aku hanya di temani dirinya dari alam mimpi sana, sedikin cemilan dan susu coklat.

Akupun berdialog dengan dinginnya malam dan hangatnya kesunyian ini. Berdialog tentang apa yang tak bisa kuceritakan tentang apa yang selalu kurasakan tanpa bisa kulihat.

Harusnya kusadari ini dari lama. Tapi kesibukan kuliah dan kegiatan lainnya yang tetap menghalangi. Akhirnya kusadari,tidur siang itu indah karena kita bisa menikmati sunyinya dini hari lebih lama. Aku cinta malam ini dan malam malam selanjutnya.

2 komentar:

  1. Duh mendadak jadi melting yeuh,
    keren..keren deskriptif kegalauan :D

    BalasHapus
  2. hahahduh jadi malu euy,
    makasiiih rel. jangan kapok untuk berkunjung dan berkomentar :D

    BalasHapus